Kamis, 11 April 2013

Bincang-bincang dengan Arian13 dan Ricky SERINGAI

Langsung aja ini dia bincangannya!
Serigala Militia sepertinya
dikerjakan secara lebih serius
dibandingkan rilisan kalian
terdahulu. Pengalaman baru apa
saja yang kalian rasakan selama
proses tersebut?
A: Lebih serius karena budgetnya juga
lebih ada, hahaha! Yang dirasakan, ya
selalu excited.
R: Wah, berbagai jenis pengalaman.
Pengalaman baik adalah akhirnya
Seringai punya kesempatan buat
mengerjakan sebuah rilisan yang
punya keleluasaan biaya sedikit lebih
baik jadi produksinya bisa lebih
bagus. Pengalaman buruk adalah rilis
terlambat dua tahun akibat
manajemen waktu yang cukup
menghimpit karena kita udah pada
kerja.
Ada makna apa di balik titel album
Serigala Militia? Setahuku itu
sebutan untuk fans Seringai khan?
A: Benar. Memang album ini
didedikasikan untuk fans Seringai yang
selalu loyal kepada kami. Kami
memang memberi nama mereka
’serigala’ dan mereka juga senang
menyebut diri mereka sendiri
’serigala’, so it fits. Dan terdengar cool,
anyway.
R: Diambil dari judul lagu Serigala
Militia . Sebuah anthem untuk
penggemar musik Seringai. Album ini
adalah ode buat mereka. Kata ’militia’
sendiri dipilih karena penggemar
musik rock/metal menurut kami
cenderung punya sikap militan.
Apa saja yang menginspirasi kalian
saat mengerjakan Serigala Militia?
A: Industri musik rock lokal, hal-hal
yang jarang diangkat, dan kejadian-
kejadian yang kami alami sendiri.
B: Yap, gue pribadi terus terang ketika
bikin album ini terinspirasi oleh
sensasi gue ketika ngedengerin Roxx
dulu waktu awal 90-an. Bukan dari sisi
musikalnya seperti Roxx. Tapi sensasi
kemunculan Roxx di scene rock
Indonesia ketika itu. Berbeda dari
yang ada di sekelilingnya. Ketika yang
lain stagnan dan melemah, yang ini
beda. Paradigma ingin menjadi
seperti itu yang ngedasarin gue
ngerjain abum ini.
[pertanyaan dari Afix, fans Seringai
asal Ende] Berapa ‘nutrisi’ yang
kalian konsumsi selama proses
menggarap album tersebut? Beer,
weed, liquor, or something like
that?!
A: Wah, tidak tahu. Dalam
mengerjakan album ini sebagian
besar juga dalam keadaan sober,
karena kami tidak mau membuang
uang sendiri. Tapi ada beberapa sesi
rekaman tertentu yang kami
meriahkan bersama beer atau anggur
Orang Tua atau ganja. Standar lah. Di
mana-mana kalau kebanyakan mabok
juga nggak akan jadi apa-apa. Afik,
yang pasti bukan dari pohon pepaya
ya? Hahaha.
R: Iya kayaknya. Minum beer
sepertinya karena haus, bukan karena
ingin memenuhi ’gizi’ tertentu, hehe.
Paling kerasukan jin pepaya alias kena
genjos sedikit ketika sesi recording
lagu Marijuanaut untuk dapetin
eksperiens yang otentik. Agak susah
untuk memainkan lagu yang tight dan
intens di bawah pengaruh substansi. I
guess thats why stoner rock or sludge
usually is sloooooow…
[masih dari Afix] Gua suka lagu
Berhenti di 15. Tapi kenapa harus
‘15’? Kenapa gak angka yang lain?
‘17’ kayaknya boleh juga tuh, lebih
’sweet seventeen’, haha…
A: Itu umur di mana remaja baru
mencari jati diri dan kadang
menemukannya. Kalau memang baru
menemukan di umur 17 atau lebih
tua, ya itu beda persoalan. Tapi yang
pasti umur 15 adalah rata-rata. Haha.
Atau malah lebih muda?…
Saya cukup tertarik dengan lagu
Marijuanaut, tolong ceritakan soal
track itu?
A: Ini adalah track terpanjang dalam
album Serigala Militia. Tadinya, saya
akan mengisi seluruh vokal, tapi
kemudian ada ide untuk menampilkan
vokal teman kami, Alexandra dari
band Sieve untuk lagu ini. Karakter
vokalnya indah dan haunting, jadi
cocok dengan lagunya. Ketika kelar
mastering, gue, Kemod & seorang
teman, Jaymz, sempat pergi ke
Bandung dan mendengarkan lagu
Marijuanaut dalam keadaan giting.
ternyata, hasilnya maksimal dan kami
ulang berkali-kali. Hahaha! Cobain
deh…
R: Sesuatu yang berbeda dari Seringai.
Lagu gospel, hehe. Lagu ini dibuat
dengan dasar pemikiran yang
berbeda dibanding lagu-lagu yang
lain. Gak terlalu banyak memikirkan
kreativitas komposisinya, lebih
jamming, biarin ngalir aja, gak perlu
takut terlalu pendek atau terlalu
panjang, apa yang menurut masing-
masing personil enak ya keluarin aja…
Lagu Marijuanaut itu ‘dalem’
banget. Gak mungkin kalian dalam
keadaan sadar ketika menulis lagu
itu. A smoking song?!…
A: It is indeed a smoking song. Tapi
ketika gue menulis liriknya sih, tidak
dalam keadaan giting. Mungkin
Kemod, karena dia sering sekali giting.
He’s a true stoner, you know. Kalau
gue giting gue gak mungkin menulis
apapun, tapi akan tidur, dan tidurnya
bakalan menjadi tidur terenak!
R: Menulis lagu itu dalam keadaan
sadar, merekamnya dalam keadaan
semi sadar, dan setelah jadi, cukup
menyenangkan menikmatinya dalam
keadaan tidak sadar, haha.
Ada lagu yang paling berkesan atau
favorit di album itu?
A: Gue pribadi suka semua lagu
dalam Serigala Militia . Ada beberapa
lagu yang tadinya seperti belum
selesai, tapi ketika diselesaikan di
dalam studio rekaman, malah
menjadi bagus dan tidak disangka-
sangka.
R: I love every song… yang cukup
berkesan adalah Marijuanaut dan
Lagu Ini Tak Sependek Jalan
Pikiranmu karena merupakan hal
baru bagi kami.
Kenapa pilih Citra Natural sebagai
singel pertama?
A: Karena tema lagunya cukup edgy.
R: Dan lagunya juga cukup catchy.
Arian, secara konseptual tolong
ceritakan soal tema lirik di album
kalian!
A: Terus terang gue nggak punya
konsep keseluruhan dalam menulis
lirik dalam album ini. Gue menulis apa
yang gue rasa dan tahu saja. Seperti di
Amplifier, tentang bagaimana
excitement kami dalam sebuah gig,
atau yang sedikit politis seperti Citra
Natural atau Mengadili Persepsi
[Bermain Tuhan] . Mengalir saja
sebenarnya. Untuk album ini, lirik
masuk setelah semua musik selesai
diaransemen.
Ricky, beri gambaran soal tehnis
dan sound gitar kamu di album
kalian!
R: Teknis sih gak ribet. Selama
rekaman gue pake gitar Gibson SG
dan Les Paul Studio disetem rendah
hingga kunci B, colok langsung ke
amplifier Mesa Boogie dan Marshall,
kencangkan volume dan overdrive
ampli, selesai! Gue gak pake efek
macem macem. Minimalis aja. Sound
gitarnya sendiri sebenarnya yang
natural aja sesuai dengan karakter
gitarnya. Gue coba ngejar sound gitar
metal yang tebal, tapi masih ada
nuansa ’tua’ juga sedikit. Analoginya
mungkin: Kalo Sabbath munculnya di
tahun 2000-an, kira-kira soundnya
seperti apa ya? Hehehe…
By the way, gimana ceritanya bisa
signed dengan label Universal?
A: Sebenarnya bukan cerita aneh,
karena ketika kami merilis CD High
Octane Rock , kami sudah
didistribusikan oleh Universal. Mini
album itu sudah berumur setahun
dalam versi kaset ketika kami merilis
versi CD. Tapi tanpa promosi apapun,
ternyata CD tersebut laku 2000 kopi.
Ini memang dicetak terbatas, hanya
saja berisi beberapa bonus yang tidak
didapatkan dalam versi kaset. Dan ini
membuat Universal percaya dengan
kemampuan Seringai. Good thing.
Dan sepertinya kalian adalah band
lokal paling keras yang pernah
bekerjasama dengan Universal saat
ini. Any opinion?
A: Universal Music Indonesia, iya. Tapi
kalau di internasional, sempat ada
Slayer, dan mereka masih memegang
Hatebreed juga kan.
B: Yap, di Universal Music Indonesia.
Seberapa susahnya sih band indie/
underground untuk menembus
label mayor seperti yang kalian
lakukan sekarang?
A: Tidak tahu, tapi memang selama
musiknya cukup obscure akan sulit
menembus pasaran musik Indonesia.
Banyak banget faktor yang
menyebabkan hal ini, tidak hanya
label, tapi juga medianya, juga lainnya.
Selama pihak labelnya, mau itu mayor
atau independen tidak mengerti
musik sang artis, ya akan susah
menjualnya.
R: Iya tidak tahu. Yang kami tahu
adalah sekarang industri rekaman
sudah masuk ke posisi terburuknya.
Pembajakan makin parah. Label
mayornya juga banyak yang sekarat
juga. Band independen kalo menurut
gue harusnya punya sesuatu yang
berdiri di luar hal ini semua. ’cult
fanbase’. Kalaupun masih ingin
menembus mayor ya, harus punya
hal ini juga sebagai kekuatan tawar
menawar.
Di saat penjualan kaset dan CD yang
lesu di Indonesia, kalian yakin
Serigala Militia masih bisa laku di
pasaran? Berapa kopi yang
ditargetkan untuk penjualan album
itu?
A: Gue sih yakin akan mendapat
tempat. Tapi kalau target, tidak
kebayang sih. Karena terus terang
ketika mau rilis gue lebih berpikir
supaya segera dirilis dan melihat
hasilnya belakangan. See what
happens.
R: Setidaknya gue yakin kalo orang
suka musik rock harusnya bisa relate
sama Serigala Militia, dan ini belum
tentu harus selalu ditentukan dengan
angka penjualan. Ini adalah ’laku di
pasaran’ versi kami.
Tidak mencoba alternatif lain
seperti penjualan musik digital,
Itunes, atau sejenisnya?
A: Sudah. Untuk iTunes, kami lewat
http://www.equinoxdmd.com ,
sementara untuk digital dalam bentuk
RBT bisa dilihat dalam sampul album
Serigala Militia.
Atau mungkin ingin merilis Serigala
Militia dalam versi english untuk
pasar Asia atau internasional? Yeah,
like what Nidji did!…
A: Tidak. Untuk sekarang, gue pribadi
sih tidak merasa perlu.
B: Tidak tahu kalau nanti ya. Tapi
sekarang kayaknya kami sih mending
fokus dengan apa yang ada di dalam
negeri dulu. Kalau band lain seperti
Nidji ingin go regional, ya bagus untuk
mereka. Kalau untuk Serigala Militia ,
misinya bukan itu.
Oya, kalian juga bikin tour release
party, tapi kenapa cuma beberapa
kota saja yang disinggahi?
A: Karena ketika kami menyebarkan
tawaran kepada beberapa kota, yang
merespon balik ya hanya kota-kota
yang kami singgahi itu. Lagipula, tour
ini kami arrange sendiri, jadi memang
cukup menyita energi ekstra. Semoga
ke depannya sih kami punya energi
lebih untuk kembali meng-arrange
tour ke kota-kota lain.
R: Tur ini juga belum usai sebenarnya,
karena masih banyak daerah seperti
Jawa Barat, Medan, yang
kemungkinan besar akan disinggahi
juga, Cuma karena waktunya dipepet
libur lebaran jadinya memang harus
vakum dulu sebentar.
Gimana kesan kalian dan respon
publik setelah tour di Jogja, Solo
dan Semarang barusan?!…
A: Sangat seru! Tiap kota berbeda,
dan semuanya seru dan
menyenangkan. Solo outdoor dan
festival, Semarang lebih ke venue kecil
dan packed, sementara Jogja di
sebuah klub bagus dengan sound
keren. Bermain tiga hari berturut-turut
juga sangat menyenangkan dan buat
gue sendiri adalah sebuah mimpi
yang diwujudkan, touring it is. Gue
pengen lagi tour.
R: Pengalaman pertama yang
berkesan dan menyenangkan. Semua
pihak sepertinya terlihat puas dan
senang. Big shout out untuk temen-
temen yang membanting tulang untuk
menjadikan acara-acara tersebut.
More power to them!
Kalian juga sudah beberapa kali
main di music-fest terbesar,
Soundrenaline. Bagaimana
komentar kalian soal event
tersebut?
A: Event itu seru, hanya saja menurut
gue agak membosankan kalau selalu
didominasi band-band besar yang itu-
itu lagi. Kami sudah bermain tiga kali
di Soundrenaline, tapi sepertinya
Soundrenaline 2007
pengorganisasiannya agak keteteran.
Lebih mantap yang sebelum-
sebelumnya.
R: Akan lebih baik kalau
Soundrenaline punya divisi Artist and
Repertoire menurut gue. Supaya
pemilihan band international-nya juga
bisa lebih baik, bukan yang gak jelas
gitu.
Dua orang jurnalis media, seorang
penyiar, dan seorang pekerja video.
Apakah Seringai merasa beruntung
punya personil dengan profesi
tersebut? Sebab tampaknya hal itu
cukup membantu karir musik kalian
juga khan?!
A: Hahaha! I guess so. Lebih
memudahkan untuk bergerak,
mungkin, karena kami jadi sedikit
lebih tahu apa yang harus kami
kerjakan. Tidak berarti kami menjadi
bersantai juga. Gue berani bilang
kalau Seringai, buat gue adalah band
yang paling bekerja keras. Period.
Kami masih punya pekerjaan, dan
Seringai juga tetap kami jalankan, gue
bangga dengan itu. Karena banyak
banget band yang bubar karena para
personilnya sibuk sendiri.
R: Beruntung karena hobi musik ini
bukan hanya main musik, tapi juga
nulis musik, dengerin musik, memutar
musik, nonton video musik. Dan pada
akhirnya membuat kami survive, dan
semua hobi tersebut pada akhirnya
saling mendukung.
Oke, ini menyangkut profesi kalian
berdua yang jurnalis media.
Bagaimana jika anda diminta boss
atau editor kalian untuk me-review
Serigala Militia? Kira-kira apa quote
atau deskripsi singkat untuk
Serigala Militia dan berapa rating
yang akan kalian berikan [skala 1-6]

A: Haha. akan kami tolak, karena kami
ada di dalam band tersebut. Tapi
kalau gue ceritanya bukan anggota
Seringai dan gue boleh menilai sendiri
ratingnya, dari 1-6, gue akan
memberikan 7. File under ’real rock
with balls’. Hahahaha!…
R: Kalau gue ratingnya 6. Every
mother’s nightmare high octane rock
and roll!!…
Dan jika disuruh memilih, siapakah
rekan kerja kalian yang paling
pantas untuk me-review Serigala
Militia?
R: Saya rasa siapapun yang suka
musik rock akan pantas meresensi
album.
Scene musik di Jakarta sepertinya
makin meriah. Well, sebenarnya
gimana scene metal di sana
sekarang?
A: Ada band baru, Dead Vertical,
mereka memainkan grindcore straight
in your face. Keren dan menjanjikan.
Juga ada Ghaust, band post metal,
instrumental metal yang keren. Kedua
band ini main di event launching
party kami kemarin dan crowd
memberikan respon positif. Siksa
Kubur juga baru merilis sebuah
album baru, dan drummer baru
mereka juga mengerikan. Secara
scene sih gue rasa scene metal di
Jakarta baik-baik saja. Hanya saja kalau
untuk gue pribadi, gue berharap ada
yang berani membawakan sesuatu
yang baru. Di luar metal, gue suka Fall,
band post hardcore Jakarta. Mereka
sudah punya sebuah album. Coba cek
band-band yang kami feature di
profile myspace kami, they are all
interesting.
R: Kalau gue pribadi akhir-akhir ini
sangat menggemari Dead Vertical.
Kemudian Fall, mereka memainkan
hardcore yang dibalut sentuhan
shoegaze, pop dan punk, fenomenal!
Dan tentunya Ghaust…
Apa kalian cukup optimis dengan
scene rock/metal di Indonesia,
khususnya Jakarta?
A: Selalu! Selama wawasan luas, saya
akan selalu optimis dengan band-
band baru yang tidak hanya
mengekor kepada kecenderungan
metal kekinian.
R: Tentunya. Sudah seharusnya
seperti itu. Pada akhirnya, penyebaran
informasi via internet dan
memurahnya teknologi rekaman
membuat banyak band jadi produktif
dan karya bagus menjadi makin
kompetitif. Makin keren lah intinya.
Setelah album kalian kelar, apakah
berarti Ricky bisa segera fokus pada
band-nya yang lain, Stepforward?
A: Kalau Ricky tidak diculik kami untuk
tour sih gue rasa iya ya? Hehehe.
R: Pastinya, hehe. Stepforward mulai
bergerak lagi untuk rekaman saat
bulan puasa ini. Jill akan membunuh
saya bila tidak.
Secara personal, personil Seringai
terlibat juga dalam albumnya
Speedkill Metallium AD yah?
A: Ya. Gue, Sammy dan Kemod ikut
mendanai persenjataan dalam sesi
rekaman Metalium AD. Sudahkah
kalian mendengarkan Speedkill? They
fukking shreds and rips. Yeah!
Lalu ada proyek apa lagi nih di
depan?
A: Kami masih fokus kepada promo
Serigala Militia, jadi sesudah lebaran
kami hopefully akan meneruskan
show-show, dan semoga tour
panjang akan terjadi…
R: Main terus lah…
SUMBER :apokalipwebzine.wordpress.com/2010/11/26/seringai-calling-all-the-wolves/ DENGAN PERUBAHAN

1 komentar:

  1. Hai.. Sobat semua yg lg demen main judi togel, nih ada solusi yg tepat and akurat..
    Krna sy udah buktikan, kalau sobat mau tau info lebih lanjut Call aja Mbah Suro atau Eyang Suro di nmr 082354640471 di jamin deh brankas bandot pasti jebooll... Thanks sobaattt

    BalasHapus